Jumat, 24 April 2009

KARENA KUTAHU

Karena kutahu
Kutakkan bilang pada langit
walau angin berdusta, kau tetap seperti yang kuharap
Kuikuti air kemana ia mengalir sampai ujung muara
walau pasir terkikis, mengukir kelok

Karena kutahu
kugadai asmara pada bintang, cahaya penawar lelah
yang membawa terbang ke nirwana menyimpan segala rahasia dunia
Tapi kutahu dengan pasti gelombang bimbang merajut sesal
mendorong debur ke tepian pantai
lirih gemersik angin berkata jujur, kau tetap seperti yang kuharap

Karena kutahu
Kuberlayar di air tenang yang dalam
merenda kedamaian sambil tersenyum
menikmati pahatan yang kokoh berhias ukiran
Tak hiraukan ringai angin menepis belaian
mengusir peluk cumbu rayuan
membuang ucapan sayang

Karena kutahu
Suatu saat merpati akan terbang
tanpa kawan
tanpa dipinta
ia hadir dalam takdir

Ranai, 24 April 2009

3 komentar:

  1. Bu Ngesti yang terhormat

    kutangkap resah di balik kata
    biarkanlah merpati terbang ngikut air yang mengalir

    bukankah lilin leleh tuk menyinari kegelapan ?
    Rahasia langit bersemayam di hati
    tak seorangpun yang tahu.
    Takdir adalah tabir,..

    masih ada esok tuk mengukir kelok di ujung muara....

    salam dari sedonou.

    BalasHapus
  2. Tanks, dukun sedanau yang ini memang pandai meramal dan ahli pengobatan alternatif. Gmn proyek taman bacaannya?

    BalasHapus
  3. Taman Blona masih dalam tahap pemebersihan lahan. Agak lambat karena lahannya berbatu. mohon doa dari Bu Ngesti.

    salam dari sedonou

    BalasHapus