Karena kutahu
Kutakkan bilang pada langit
walau angin berdusta, kau tetap seperti yang kuharap
Kuikuti air kemana ia mengalir sampai ujung muara
walau pasir terkikis, mengukir kelok
Karena kutahu
kugadai asmara pada bintang, cahaya penawar lelah
yang membawa terbang ke nirwana menyimpan segala rahasia dunia
Tapi kutahu dengan pasti gelombang bimbang merajut sesal
mendorong debur ke tepian pantai
lirih gemersik angin berkata jujur, kau tetap seperti yang kuharap
Karena kutahu
Kuberlayar di air tenang yang dalam
merenda kedamaian sambil tersenyum
menikmati pahatan yang kokoh berhias ukiran
Tak hiraukan ringai angin menepis belaian
mengusir peluk cumbu rayuan
membuang ucapan sayang
Karena kutahu
Suatu saat merpati akan terbang
tanpa kawan
tanpa dipinta
ia hadir dalam takdir
Ranai, 24 April 2009
Jumat, 24 April 2009
KARENA KUTAHU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Bu Ngesti yang terhormat
BalasHapuskutangkap resah di balik kata
biarkanlah merpati terbang ngikut air yang mengalir
bukankah lilin leleh tuk menyinari kegelapan ?
Rahasia langit bersemayam di hati
tak seorangpun yang tahu.
Takdir adalah tabir,..
masih ada esok tuk mengukir kelok di ujung muara....
salam dari sedonou.
Tanks, dukun sedanau yang ini memang pandai meramal dan ahli pengobatan alternatif. Gmn proyek taman bacaannya?
BalasHapusTaman Blona masih dalam tahap pemebersihan lahan. Agak lambat karena lahannya berbatu. mohon doa dari Bu Ngesti.
BalasHapussalam dari sedonou