Senin, 29 November 2010

MERPATI PUTIH

Dibuka pintu batunya lebar-lebar
Merpati terbang tinggi gapai nirwana
Senyum dan tawanya menembus gumpalan awan

Pelangi asmara menari bak selendang bidadari
kibaskan kasta
kibaskan pagar suci

Ia regangkan sayap kemerdekaan
temukan cahaya kebahagiaan
membawa terbang ke puncak nirwana

Adam dan Hawa sampai Muhammad dan istri-istrinya telah berada di dalamnya
mengepung kegalauan hati merpati dalam sebuah pencarian kebahagiaan abadi
"Kembalilah kau merpati
Kau akan bersama kami disini dengan hatimu yang suci dan bulumu yang putih bersih"

Merpati telah kembali ke habitatnya
Terbang dengan kekuatan sayapnya
Merengkuh kedamaian sejati
Meninggalkan tapak-tapak hitam
Menutup kembali pintu batunya rapat-rapat
Mendulang asa dalam ayakan sisa hidupnya.


Ranai, 29 Nopember 2010

Read More..

Jumat, 01 Oktober 2010

KAGET DAN MENOLAK

Pagi selasa, aku tiba di Pontianak. Cuaca sangat bersahabat tidak begitu panas tidak juga hujan. Baby sitter yang menguntit aku dari cengkareng mau ke Natuna untuk sebuah pekerjaan membuat aku terasa hangat sebagai teman ngobrol. Sambil menunggu urusan tiket ke Natuna selesai, kuisi perutku dengan soto ayam yang hangat di cafetaria bandara Subadio. Tiba-tiba orang-orang Natuna muncul satu-satu gabung di cafetaria itu. Sapaan yang menyenangkan dan gurauan lucu membuat cafetaria itu riuh dengan bahasa dan dialek Ranai, ada sekali-kali tertawa terbahak sambil membahas dilayed jam penerbangan ke Natuna yang biasa terbang jam 10.00 dilay jam 13.00. Satu-satu meninggalkan kafetaria ke tempat tujuan entah kemana akupun tak tahu.

Aku pilih jalan-jalan ke tempat souvenir, entah di jalan mana yang penting sampai tujuan. Dalam perjalanan aku disodorkan sebuah koran Equator tertanggal 27 September 2010, halaman muka tertulis judul PALOH SEBAGAI TEMPAT PENGOLAHAN LNG BLOK D-ALPHA (maaf kalau salah judul). Isi beritanya "Kementrian ESDM menetapkan Kec.Paloh Kab. Sambas sebagai tempat pengolahan Gas Alam Cair (LNG) blok Natuna D-Alpha. Kepastian lokasi pengolahan itu setelah Burhanuddin (bupati Sambas) bersama pihak Bappeda prov Kalbar melakukan kunjungan kerja di jakarta belum lama ini". Sontak aku kaget dan penasaran, kemana saya harus mencari iformasi kebenarannya. Yul sopir yang membawaku menawarkan kalau ibu bisa jelaskan ketidakpastian berita tersebut, dia akan panggil sekarang juga wartawan itu. Aku diam saja, aku harus secepatnya memberikan inf ini ke bupati Natuna dan Ketua DPRD serta dinas terkait. Bupati menjawab "sudah saya sampaikan berkali-kali belum ada kepastian tentang tempat pengolahan LNG blok Natuna D-Alpha, tidak benar itu". "Tapi tolong pak Bupati sampaikan hal ini kepada mereka dan masyarakat Natuna agar tidak bias beritanya" pintaku segera memaksa. "baik-baik akan saya sampaikan" jawabnya dengan pasti.

Rasa penasaranku tak terhapus begitu saja, aku hubungi kepala dinas pertambangan dan energi, "bagaimana ini pak kadis, kok bupati Sambas menyampaikan berita itu seolah-olah sudah pasti?" seraya agak marah. "Bu, sampai hari ini Kementrian ESDM belum menunjuk tempat pengolahan tsb. Masalah pengolahan bukan kewenangan dari ESDM, itu tergantung perusahaan yang memenangkan tender atas blok tsb. Pengolahan bisa dimana saja." bunyi sms yang aku baca. Sedikit agak lega atas keterangan kadistamben. Tapi apa yang harus aku lakukan untuk bisa mengecek kebenaran tersebut. Aku harus melalui jalur politik, aku sampaikan juga ke ketua DPRD Natuna melalui telepon selulernya, "Pak ketua bagaimana kalau kita jadwalkan komisi yang menangani masalah ini bersama dinas terkait mengecek kebenarannya di kementrian ESDM" saranku dengan optimis". "Ok, kita jadwalkan di Banmus akhir bulan ini untuk kegiatan bulan Oktober" jawab pak ketua dengan tegas. Plong rasanya aku bisa sampaikan kepada orang-orang yang bisa membantu rasa penasaranku. Tapi kegalauanku seperti hujan di hadapanku begitu lebat sehingga jalan-jalan yang kulalui tampak genangan air.

Mobil yang aku tumpangi melaju dengan kecepatan sedang menuju arah bandara Subadio Pontianak. Jam pun hampir dhuhur. "Bu, ini gelangnya yang baru dibeli, Bagus sekali, cocok dengan warna bajunya, Bu" sanjungnya sambil melihat aku memasukkan ke lengan tangan. Gelang itu kupakai sampai pesawat mendarat di Natuna disambut dengan mendung yang tebal di atas gunung Ranai.

Read More..